Langsung ke konten utama

Hidup Lebih Baik dengan Kebiasaan Positif

Kesuksesan harus dicari dengan kerja keras. Dalam membangun Rumah Ilmu Digital untuk Menguatkan Akselerasi Inovasi Menuju UNNES Bereputasi Internasional setiap civitas akademika harus siap untuk sukses, tiap kesuksesan dimulai dari langkah sederhana serta kebiasaan yang tampak sepele tapi berperan besar dalam mencapai kesuksesan untuk menentukan target. Kebiasaan-kebiasaan positif tidak hanya membantu kita mencapai sukses, tapi juga bisa membantu kita hidup lebih bahagia. Beberapa kebiasaan positif tersebut adalah:

1. Berpikir positif Berpikir positif merupakan kebiasaan dan cara pandang yang jadi dasar bagi kebiasaan-kebiasaan positif lainnya. Berpikir positif tak hanya akan membuat kita menghargai hidup kita, tapi juga bisa membangun motivasi yang kita butuhkan untuk mencapai kesuksesan.

2. Olahraga Kita pasti tahu kalau olahraga rutin dibutuhkan untuk menjaga kesehatan. Tapi manfaat olahraga tidak hanya berhenti di situ saja. Olahraga juga membuat kita merasa lebih percaya diri, membantu kita meredakan stres, serta berbagai manfaat lainnya untuk fisik dan mental kita.

3. Fokus pada satu pekerjaan Fokus pada satu pekerjaan akan membuat kita bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Karena itu, hadapi tiap tantangan dan selesaikan pekerjaan kita satu demi satu. Karena Multi tasking tak hanya akan membuat kita lebih stress, tapi juga bisa menurunkan kualitas hasil pekerjaan kita.

4. Fokus pada tujuan Kalau kita telah memiliki target tertentu, fokuslah pada target tersebut dan jangan biarkan hal lain mengalihkan perhatian kita. Tentukan langkah-langkah yang perlu kita lakukan untuk mencapai tujuan tersebut serta tantangan yang mungkin akan kita hadapi. Cara ini akan membantu untuk meraih tujuan kita.

5. Pusatkan pada hal-hal yang penting Apakah hal yang paling kita hargai dan cintai di dunia ini? Memusatkan pikiran pada hal yang Anda anggap penting akan membantu kita menentukan tujuan dan target yang ingin kita capai, serta cara yang terbaik untuk mencapai tujuan dan target tersebut.

6. Kebaikan hati Untuk mengembangkan kebiasaan kebaikan hati, mulailah dengan langkah paling sederhana, yaitu bersikap sopan dan ramah pada orang-orang di sekitar kita. Kita juga bisa membiasakan diri untuk melakukan setidaknya 1 kebaikan pada orang lain setiap hari. Selanjutnya, Kita bisa mengembangkan kebiasaan positif ini dengan beramal atau membantu orang lain yang membutuhkan secara ikhlas. Dengan melakukan kebaikan hati seperti ini, Kita tak hanya akan mengubah cara pandang orang lain terhadap Kita, tapi juga mengubah cara Kita memandang diri sendiri. Membentuk kebiasaan positif bisa dibilang sama sulitnya dengan menghilangkan kebiasaan buruk. Tapi sebenarnya tidak ada tolak ukur tertentu yang harus kita ikuti saat membangun kebiasaan-kebiasaan positif di atas. Sulit atau tidaknya proses untuk membangun kebiasaan positif ini tergantung dari kita sendiri.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK SISTEM INFORMASI

Project Sponsor adalah seorang manajemen puncak (beserta anggota tim jika perlu), yang diserahkan tugas khusus oleh perusahaan sebagai penanggung jawab proyek sistem informasi. Biasanya seorang Direktur Utama atau Presiden Direktur.

Pola Pembinaan Bidikmisi IPK < 3,00 Melalui Tutor Sebaya dan Klinik Belajar

Program Beasiswa Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang memadai dan kurang mampu secara ekonomi untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang diselenggarakan pemerintah pada program studi unggulan. Hal ini didasarkan pada peraturan dan perundang-undangan dan kenyataan tentang program beasiswa, yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 53 A yang menegaskan bahwa satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing wajib menyediakan beasiswa bagi peserta didik berkewarganegaraan Indonesia yang berprestasi dan wajib mengalokasikan tempat bagi calon peserta didik yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi, paling sedikit 20% dari jumlah keseluruhan peserta didik...