Langsung ke konten utama

Pola Pembinaan Bidikmisi IPK < 3,00 Melalui Tutor Sebaya dan Klinik Belajar

Program Beasiswa Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang memadai dan kurang mampu secara ekonomi untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang diselenggarakan pemerintah pada program studi unggulan. Hal ini didasarkan pada peraturan dan perundang-undangan dan kenyataan tentang program beasiswa, yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Pasal 53 A yang menegaskan bahwa satuan pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah sesuai dengan kewenangan masing-masing wajib menyediakan beasiswa bagi peserta didik berkewarganegaraan Indonesia yang berprestasi dan wajib mengalokasikan tempat bagi calon peserta didik yang memiliki potensi akademik memadai dan kurang mampu secara ekonomi, paling sedikit 20% dari jumlah keseluruhan peserta didik.

Merujuk pada buku pedoman Bidikmisi, disebutkan bahwa pengelola program bantuan biaya pendidikan Bidikmisi di Perguruan Tinggi Penyelenggara (PTP) terdiri atas unsur pengelola akademik dan pengelola kemahasiswaan. Hal ini ditunjukan dengan diterbitkanya Surat Keputusan Rektor PTP tentang Pengelola Program Bantuan Biaya Pendidikan Bidikmisi. Pengelola disini bertugas memperlancar pelaksanaan rekruitmen, melakukan pembinaan, monitoring dan evaluasi internal penerima Bidikmisi serta pelaporanya.

Dalam upaya meningkatakan prestasi mahasiswa bidikmisi perlu diberlakukan model tutor sebaya bagi mahasiswa yang masih mempunyai IPK kurang. Metode tutorial teman sebaya adalah metode pembelajaran dimana siswa berkelompok berpasangan dua orang, seorang dari pasangan itu mengulangi menjelaskan materi pelajaran yang diterima dari sajian guru kepada pasangannya, kemudian pasangan yang mendengar sambil membuat catatan-catatan kecil, kemudian bergantian peran sampai keduanya jelas dan memahami materi pembelajaran dengan metode Tutorial teman sebaya akan memberikan hasil yang sangat memuaskan karena proses belajar terjadi berulang-ulang (operant conditioning). Tutor sebaya cukup efektif karena melalui proses pengulangan yang terus menerus antar pasangan dihadapkan pada masalah yang sama dan pengalaman temporal yang terus menerus maka mereka akan lebih mudah untuk mengenal dan mengingat, karena ada ketergantungan positif antar mahasiswa yang pandai, sedang dan kurang. Sehingga sebagai implementasi tugas dari pengelola Bidikmisi, maka Bidang Kemahasiswaan Universitas Negeri Semarang telah menyelenggarakan kegiatan Tutor Sebaya Mahasiswa Bidikmisi. yang selanjutnya akan di lanjutkan di masing-masing prodi dengan pola klinik belajar, dimana mahaasiswa bidikmisi yang memiliki IPK cumlaude akan mendampingi mahasiswa lain yang kesulitan memahami mat kuliah yang dihadapi, sehingga mahasiswa akan mudah memahami materi yang diberikan Bapak/Ibu Dosen.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRUKTUR ORGANISASI PROYEK SISTEM INFORMASI

Project Sponsor adalah seorang manajemen puncak (beserta anggota tim jika perlu), yang diserahkan tugas khusus oleh perusahaan sebagai penanggung jawab proyek sistem informasi. Biasanya seorang Direktur Utama atau Presiden Direktur.

Perlunya Monitoring dan Evaluasi Mahasiswa Bidikmisi

Evaluasi yang dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Evaluation. Secara umum, pengertian evaluasi adalah suatu proses untuk menyediakan informasi tentang sejauh mana suatu kegiatan tertentu telah dicapai, bagaimana perbedaan pencapaian itu dengan suatu standar tertentu untuk mengetahui apakah ada selisih di antara keduanya, serta bagaimana manfaat yang telah dikerjakan itu bila dibandingkan dengan harapan-harapan yang ingin diperoleh. Contohnya disini kita ingin mengevaluasi bagaimana hubungan diri kita dengan lingkungan sekitar atau lingkungan kerja, maka ada beberapa indikator yang dapat kita gunakan sebagai acuan untuk mengevaluasi diri. Berbeda lagi dengan kegiatan evaluasi mahasiswa bidikmisi, hal ini tentu sangat dibutuhkan sebaga kerangka acuan dalam mengukur ketercapaian program pembinaan mahasiswa bidikmisi terutama di Universitas Negeri Semarang. selama satu tahun anggaran apa saja program yang sudah dilaksanakan dalam rangka melakukan pembinaan maha