Rektor Universitas Negeri Semarang selalu disetiap kesempatan
mendengungkan visi Unnes, selalu mengajak kepada segenap civitas
akademika Unnes untuk senantiasa menjujung tinggi visi Unnes, salah satu
visi utama tersebut adalah “berwawasan konservasi”. Lalu bagaimana cara
kita mengimplementasikan visi tersebut?Sebenarnya
Unnes sudah memberikan pilar-pilar yang bisa digunakan sebagai acuan
dalam mengimplementasikan visi Unnes. Tujuh pilar utama konservasi yang
merupakan perwujudan tata kelola kampus berbasis konservasi tersebut
sudah di kaji oleh beberapa pakar di Unnes, oleh karena itu kita dapat
menjadikan tujuh pilar konservasi sebagai acuan untuk
mengimplementasikan visi Unnes “berwawasan konservasi”.
Pertama, Konservasi keanekaragaman hayati dapat diwujudkan melalui
menjaga kebijakan pimpinan Unnes dengan menjaga keanekaragaman hayati
yang ada di kampus konservasi, dengan tidak membuang sampah sembarang,
memtik daun seenaknya dan memburu hewan-hewan di sekitar kampus.
Kedua, Arsitektur hijau dan sistem transportasi internal sudah
diwujudkan melalui kebijakan dengan bangunan konservasi dan parkir area,
sistem transportasi hijau dapat terwujud dengan baik jika semua civitas
akademika Unnes mampu mematuhi aturan parkir dan sistem transportasi
internal.
Ketiga, Pengelolaan limbah yang baik dimulai dari masing-masing unit
di Unnes, bagaimana menjaga kebersihan lingkungan dengan mengelola
limbah kantor dengan baik dan benar, mengelompokkan sampah sesuai
jenisnya, apakah itu sampah organik atau sampah anorganik.
Keempat, Kebijakan nirkertas sedikit demi sedikit sudah mulai
dilakukan, hal ini bisa dilihat dari adanya sistem informasi yang
ditunjang penuh oleh UPT TIK Unnes, dengan adanya berbagai sistem
informasi terpadu dan terintegrasi di Unnes, akan mengurangi penggunaan
kertas.
Kelima, Energi bersih dapat dijaga dengan terus membudayakan menanam
di kalangan civitas akademika Unnes, energi bersih bisa berupa udara,
air maupun kondisi di lingkungan sekitar, seperti mengurangi penggunaan
emisi kendaraan bermotor dengan kendaraan listrik sudah merupakan upaya
yang baik untuk mewujudkan energi bersih.
Keenam, Konservasi etika, seni, dan budaya sudah sangat lama di
gaungkan oleh Unnes, melalui deklarasi dan kegiatan-kegiatan yang
sifatnya menjaga. konservasi etika sangat mungkin diterapkan dengan
adanya piagam konservasi moral, sedangkan konservasi seni dan budaya
sudah menjadi karakter Unnes selalu mengadakan berbagai kegiatan yang
menunjang seni dan budaya, contohnya selasa legen.
Ketujuh, Kaderisasi konservasi mutlak dibutuhkan, setiap civitas
akademika Unnes harus menjadi kader konservasi yang siap menjadi pioner
di tengah-tengah masyarakat. Menjadi penggerak konservasi di lingkungan
dan unit masing-masing, senantiasa saling mengingatkan dan menjaga
nilai-nilai luhur konservasi.
Semoga visi Unnes “berwawasan konservasi” senantiasa tertanam dalam
lubuk hati, dan tercermin dalam tindakan kita sehari-hari untuk terus
berupaya menjadikan Unnes Bereputasi Internasional.
Komentar
Posting Komentar